Hidup ...
Anugerah Tuhan Yang Maha Esa
Hidup ...
Hal berharga yang tidak bisa diganti oleh kepingan emas
Hargai hidup selagi kau bisa menjalaninya
Bersyukurlah kepada Tuhan Yang Maha Esa
Tanpa-Nya kita tidak bisa menikmati hidup ini
Hidup mu bukan hanya milik mu
Tapi juga untuk orang-orang disekeliling mu
Yang dulu sangat mengharapkan atas kelahiranmu
Yang dulu rela berkorban untukmu
Karna Tuhan dan Dia yang melahirkanmu alasanmu untuk menghargai hidup :)
Rini's profile
Blog archive
Popular posts
-
Beberapa foto tutorial hijab yang sering gue save save buat dicoba-coba, check this out! Turban style ...
-
TEORI EKONOMI MONETER KELOMPOK 9 ISI Halaman 1 2.1 Uang 2.1.1 Pengertian Uang Uang memegang peranan yang sanga...
-
Perusahaan Go public PT.Gudang Garam.Tbk PT Gudang Garam Tbk merupakan produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia yang memproduksi...
-
Wajah Gadis Cantik Ini Rusak Setelah Facial Kami mohon maaf bila gambar-gambar asli dalam artikel ini membuat Anda tidak ny...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas nikmat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami y...
-
SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN : MODEL DAN PENDUKUNG Sistem adalah kumpulan dari obyek-obyek seperti orang, resources, konsep, dan prosed...
-
Suku jawa Suku Jawa ( Jawa ngoko: wong Jowo, krama: tiyang Jawi) merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa ...
-
KORELASI BAHASA INDONESIA DAN SISTEM INFORMASI Bahasa merupakan hal yang paling penting dalam berkomunikasi. Tanpa adanya bahasa kita...
-
Pilihan Ganda : Dibawah ini pengertian dari uang menurut walker … Uang adalah segala sesuatu yang umum diperguna...
calendar
Cuteki widgets
clock
view
Blog Roll
Label
all about hijab ;)
(1)
Artikel :D
(1)
BahasaIndonesia
(1)
Etika&Profesional TSI
(7)
ISD
(9)
kuliah
(4)
Pengantar Telematika
(11)
Penulisan Ilmiah
(1)
TOU 2
(2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Diposting oleh
RSRini
Kamis, Mei 3
komentar (0)
Label:
kuliah
Diposting oleh
RSRini
Keadilan adalah kondisi
kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang
besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf
politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue)
pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem
pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai:
“Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan
harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh
dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi
teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari
keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri
tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Tanpa adanya keadilan,semua orang
pasti akan bertanya tanya ketika dirinya benar akan tetapi selalu di salahkan
bahkan sampai sampai orang tersrbut kehilangan hak nya. akan tetapi di zaman
sekarang ini keadilan sudah di perjual belikan oleh oknum oknum tertentu yang
semata mata oknum tersebut hanya mengejar uang dari orang orang yang
menbutuhkan perbuatan yang tidak terpuji dari oknum oknum tersebut,sebagai
contoh salah satunnya ialah suap menyuap.
Adapun macam-macam keadilan
sebagai berikut :
1. Keadilan Legal atau
Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan
dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan
menjadi kesatuannya.Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (the man behind the gun).
Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut
keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan
dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang
membentuk suatu masyarakat.
Dan Ketidakadilan terjadi apabila
ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang
selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.
2. Keadilan Distributif
Aristotele berpendapat bahwa
keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama
dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels
are treated equally).
3. Kadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk
memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles
pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan
dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
4. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya
apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang
dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu
adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih
hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu
dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus
sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau
kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung
dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Sikap jujur itu perlu di pelajari
oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan
menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati,
serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti.
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran
di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya
sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
Adapun kesadaran moral adalah
kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri
berhadapan dengan hal yang baik dan buruk.
Kejujuran besangkut erat dengan
masalah hati nurani. Menurut M.Alamsyah dalam bukunya budi nurani dan filsafat
berfikir, yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan
manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran, ketulusan dalam
meneropong kebenaran local maupan kebenaran illahi (M.Alamsyah,1986 :83).
Nurani yang di perkembangkan dapat jadi budi nurani yang merupakan wadah yang
menyimpan keyakinan. Kejujuran ataupun ketulusan dapat di tingkatkan menjadi
sebuah keyakinan atas diri keyakinannya maka seseorang di ketahui
kepribadianya.
Dan hati nurani bertindak sesuai
dengan norma-norma kebenaran akan menjadikan manusianya memiliki kejujuran, ia
akan menjadi manusia jujur. Sebaliknya orang yang secara terus-menerus berfikir
atau bertindak bertentangan dengan hati nuraninya akan selalu mengalami konfik
batin, ia akan selalu mengalami ketegangan, dan sifatnya kepribadiannya yang
semestinya tunggal menjadi pecah. Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara
dan sikap yang perlu di pupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan, orang di
perbolehkan berkata tidak jujur apabila sampai batas-batas yang di tentukan.
Kecurangan identik dengan
ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik meskipuntidak
serupa benar. Kecurangan adalah apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati
nurani nya atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan
maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan tanpa adanya usaha. Yang
dimaksud dengan keuntungan adalah keuntungan yang berupa materi. Mereka yang
berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau kenikmatan,
meskipun orang lain menderita karena nya. Kecurangan juga menyebabkan manusia
menjadi serakah, tamak ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan
agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila
masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasa nya tidak
senang bila ada orang yang melebihi kekayaannya, padahal agama apapun tidak
membenarkan orang yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan
orang lain dan lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan yang curang. Hal
semacam itu dalam istilah agama tidak akan di ridhoi oleh allah dan akan
mendapatkan dosa yang setimpal.
Nama baik merupakan tujuan utama
orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga
dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan
bagi orang atau tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak
ternilai harganya.
Penjagaan nama baik sangat erat
hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik
atau tidak baik itu adalah dari tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud
dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara
bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang,
perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
SUMBER :
http://abra139210.wordpress.com/2011/03/20/manusia-dan-keadilan/
http://triicecsfabregas.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-keadilan.html
http://sabillahwahid.blogspot.com/2011/05/manusia-dan-keadilan.html
OPINI :
Keadilan digambarkan oleh sebuah
timbangan yang berarti bahwa hukum itu harus seimbang tidak membedakan derajat,
agama, ataupun suku. Menurut John Rawls menyatakan bahwa “Keadilan adalah
kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran
pada sistem pemikiran”.
Hukum dibagi atas:
1. Keadilan Legal atau
Keadilan Moral
2. Keadilan Distributif
3. Kadilan Komutatif
4. Kejujuran
Keadilan di negeri kita sendiri pun
masih tidak bias disebut adil, karena uang masih berkuasa dibanding keadilan
Label:
ISD
Langganan:
Postingan (Atom)