Pemuda
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang
masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat
melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di
Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan
kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan
perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Potensi –potensi pemuda
a.Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada , maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
a.Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada , maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
b.dinamika dan
kreatifitas.
c.keberanian
mengambil resiko
d.optimis dan kegairahan semangat
e.sikap kemandirian dan disiplin murni
f.terdidik
g.keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h.patriotismedan
nasionalisme
i.sikpa kesatria
j.kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.
Sosialisasi
Hubungan timbal balik antar individu untuk mempelajari
kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma
social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Urutan sosialisasi
a.
Keluarga
b.
Pertama-tama yang dikenal oleh
anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
c.
b. Sekolah
d.
Pendidikan di
sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya
proses sosialisasi secara formal.
e.
c. Teman bermain (kelompok bermain)
f.
Kelompok bermain
mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak.
Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
g.
d. Media Massa
h.
Media massa seperti
media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi,
radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada
kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
i.
e. Lingkungan kerja
j.
Lingkungan kerja
merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi
pembentukan kepribadian seseorang.
k.
Melalui proses sosialisasi, seseorang akan
terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian,
tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi,
seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum
tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini
sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan
menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya
agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan
salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya
dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan
kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi
yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu,
sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui
pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi
melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu
produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang
adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri
membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang
sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1. Dalam
proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara
orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.
2. Dalam
proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan
mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh
penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam
meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.
Jadi hubungan antara pemuda dan sosialisasi sangat
erat dikarenakan sosialisasi adalah ajang agar
mereka tahu apa dan bagaimana yang harus mereka lakukan pada saat di dunia
kerja nantinya.